Selasa, 10 Februari 2015

3 Konsep Psikologi Dalam Pertunjukan Sulap



Dunia magic menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para Psikologis. Yap, cabang ini dianggap sangat dekat dengan penerapan konsep-konsep psikologi dalam bentuk hiburan. Dalam sebuah magic show, sang magician tak hanya memainkan keahlian kecepatan tangannya, namun ia juga bermain dengan psikologi para penonton. Dalam sebuah simposium internasional antara Psikologis dan Magician seluruh dunia, berhasil dirumuskan 3 konsep utama psikologi yang sangat sering diterapkan di dunia magic. Berikut penjelasannya.

1. Pengalihan Perhatian Secara Psikologis (Psychological Misdirection)

Ada dua macam pengalihan perhatian, secara fisik dan secara psikologis. Pengalihan perhatian secara fisik misalkan anda menunjuk ke satu arah. Di saat penonton melihat ke arah tersebut, anda mengeluarkan burung merpati dari objek di arah yang berlawanan.

Pengalihan perhatian secara psikologis, contohnya adalah “solusi semu” yang terjadi di pikiran kita. Otak manusia memiliki kecenderungan untuk memberikan solusi terhadap suatu fenomena berdasarkan suatu hal yang terjadi sebelumnya. Agar tidak berbelit-belit, mari kita lihat video berikut untuk lebih memahami konsep Psychological Misdirection:




Dalam video ini, bukan mata kita yang tertipu oleh gerakan sang pesulap, tapi otak kita yang terperdaya karena sudah mempersiapkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Oleh karena itu, trik magic akan sangat efektif apabila di akhir mampu menghasilkan efek yang sama sekali tidak diduga oleh penonton. Misalkan penonton mengira anda bisa menebak satu kartu yang dipilihnya dari sebuah dek, namun di akhir anda berakting seolah tidak bisa menebak kartu tersebut, namun memunculkan tersebut di lengan anda yang digosok dengan abu.

2. Ilusi Kognitif (Cognitive Illusion)


Beberapa trik memang bisa dilakukan dengan memanipulasi kamera atau dengan menggunakan teknologi canggih. Namun sebetulnya ilusi yang paling luar biasa bisa dicapai hanya dengan memainkan proses berpikir yang terjadi di otak anda (kognitif).

Salah satu proses berpikir yang paling mudah dimainkan adalah “atensi” atau “perhatian”. Pernah melihat salah satu show Romi Rafael, di mana dalam permainannya dia berbicara dan memainkan permainannya sedemikian rupa sehingga anda tidak menyadari ada seseorang berkostum gorila yang masuk ke panggung dan mencuri pisang? Kira-kira begitulah konsep dasarnya. Berikut adalah video yang sangat terkenal dari Richard Wiseman seputar konsep ini:

Intinya, usahakanlah untuk seratus persen menguasai perhatian penonton di atas panggung. Buat suatu performance yang menarik sehingga semua perhatian tertuju kepada anda. Jangan sampai ada penonton yang justru asyik sendiri melihat hal-hal di luar show anda.



3. Mental Forcing

Anda memaksa penonton untuk memilih sesuatu secara tidak sadar. Contoh yang paling mudah adalah “Magician’s Choice”, trik dasar manipulasi pikiran.
Ada juga metode forcing di mana anda ingin memforce kartu As Hati. Anda mengizinkan penonton untuk melihat semua kartu dengan cara me “riffle”-nya, namun dalam waktu yang sempit itu anda memberi waktu yang lebih lama pada kartu As Hati untuk dilihat penonton. Berikuta adalah contoh videonya:
Forcing adalah metode paling ampuh di dalam trik magic, sangat bervariasi, dan bisa diaplikasikan ke berbagai efek. Kuasailah teknik ini dengan baik, maka anda akan bisa memainkan magic kapanpun di manapun.

0 komentar:

Posting Komentar